Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan Spiritual Dengan Tingkat Stres Pada Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) Di Ma Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang


Date
2015
Author
M. Imron Rosyidi, S.Kep., Ns., M.Kep.
Kecerdasan spiritual yang tinggi akan memberikan kontribusi kepada remaja dalam menghadapi stres dimana orang dengan kecerdasan spiritual yang tinggi akan mampu mengelola stres mereka dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan tingkat stres pada remaja pertengahan (15-18 tahun) di MA Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan di MA Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang dengan menggunakan Descriptive Correlation dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa atau siswi MA Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang sejumlah 195 siswa atau siswi. Sampel yang diteliti sejumlah 66 siswa atau siswi dengan tehnik Proportionate Stratified Random Sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner kecerdasan spiritual yang dimodifikasi oleh peneliti dan kuesioner tingkat stres menggunakan Depression Anxiety Stress Scale (DASS) yang telah dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi remaja. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnovdengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi (60,6%). Sebagian besar remaja mengalami stres sedang (60,6%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara kecerdasan spiritual dengan tingkat stres pada remaja pertengahan (15-18 tahun) di MA Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang dengan nilai p value = 0,197 (? > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan melakukan pengkajian terhadap faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi tingkat kecerdasan spiritual maupun tingkat stres pada remaja pertengahan.

Lampiran: