PENGEMBANGAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI “NEW MEDIA INFORMATIF” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV-AIDS


Date
2018
Author
Ummu Muntamah, S.Kp.,Ns.M.Kes
Penelitian ini dilatarbelakangi masih tingginya Angka kejadian HIV-AIDS di Indonesia. Sampai saat ini kasus HIV-AIDS telah dilaporkan oleh 341 dari 497 Kabupaten/kota di 33 propinsi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV/AIDS yang berkembang paling cepat (UNAIDS, 2008) dan merupakan negara dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi. Berdasarkan hasil lokakarya Review Penannggulangan HIV/AIDS didapatkan permasalahan bahwa 1) belum optimalnya kelembagaan dan lemahnya koordinasi serta jejaring kelembagaan yang menangani pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, 2) kurangnya akses layanan yang berkualitas, 3) belum tersedianya strategi dan metoda komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tepat tentang HIV/AIDS. (http:s//tentanggende.files.wordpress.com. faktor-faktor tersebut menyebabkan pengetahuan tentang HIV-AIDS masih kurang. Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang mengembangkan media sosial sebagai “New Media Informatif “ untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Metode yang akan dipakai adalah action research. Metode ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan kajian (research) terhadap kondisi dan tingkat pemahaman remaja tentang HIV-AIDS serta pengembangan media sosial yang dapat disampaikan secara menarik dan informatif. Target khusus yang ingin dicapai pada tahap pertama ini meliputi : 1) mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang HIV-AIDS, 2) menyusun bentuk media sosial sebagai media informatif tentang HIV-AIDS Tahap kedua penelitian ini akan dilakukan implementasi/tindakan (action) untuk menerapkan serta menguji penerapan efektifitas pemanfaatan media sosial pada remaja tentang informasi HIV-AIDS. Adapun target khusus yang diharapkan pada tahap kedua ini meliputi: 1) mengetahui respon remaja terhadap media sosial sebagai new media diujicobakan, 2) menganalisis data hasil uji coba implementasi media sosial, 3) menyusun model final media sosial tentang HIV-AIDS, 4) mempublikasikan hasil penelitian ke jurnal ilmiah lokal yang memiliki ISSN atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi, 5) menyusun draft bahan ajar pada media social Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45,5% remaja menggunakan internet 2-3 hari sekali, dengan lama online lebih dari 4 jam (34,8%), sarana yang digunakan untuk akses internet sebagian besar menggunakan Handphone (85,2%), sedangkan media sosial yang digunakan remaja adalah instagram (25,5%, dan whatsapp (23,4%). Jenis informasi yang dibuka ketika onlien adalah artikel (35,9%), serta video (31,3%). Pengetahuan remaja tentang HIV-Aids sebelum pemaparan informadi adalah baik (50,2%) dan ada peningkatan pengetahuan sebesar 37% dengan menggunakan paired sample t test nilai sig. 92-tailed) sebesar 0,000 < 0,005 setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV Aids pada remaja. Kata Kunci : Media Sosial, Remaja, Pengetahuan, HIV-Aids